Boss, Saya Minta Naik Gaji !

Tingkatkan nilai diri, baru naik gaji.

Antonius Harry
3 min readMar 13, 2021
gambar ilustrasi bos dan karyawan berjabat tangan
Photo by Sebastian Herrmann on Unsplash

Pernah nggak sih, merasa gaji kita segini - segini aja? Setiap gajian cuma lewat untuk bayar cicilan dan kebutuhan lain. Setiap tahun mengharapkan kenaikan gaji yang nggak seberapa dibandingkan dengan kenaikan harga kebutuhan. Belum lagi di masa pandemi seperti sekarang. Jangankan naik gaji, beberapa dari kita justru malah mengalami pemotongan gaji, atau bahkan harus di-PHK.

Terkadang kita terlalu fokus untuk menuntut, tetapi lupa dengan apa yang bisa kita lakukan. Coba deh tanyakan beberapa pertanyaan ini ke diri kita sendiri:

Pantaskah saya digaji segini?

Kalau kita kerja dengan effort senilai Rp. 3 juta, dan kita digaji senilai Rp. 3 juta, berarti gaji yang kita dapat sudah sesuai dengan nilai diri kita. Sayangnya ada juga yang kerjanya rebahan, tapi minta gaji naik terus, dan menggunakan nominal “gaji” yang didapat untuk menjustifikasi kemalasan. “Kerja santai aja. Nggak usah banting tulang, toh gaji kita nggak dinaikkin” atau, “Kalau gaji saya naik, baru saya akan semangat kerja”. Mindset seperti ini justru yang membuat kita “stuck” dan nggak bisa berkembang.

Terus gimana kalau Gaji kita Rp 3 juta, tapi ingin digaji Rp 10 juta? Dari pada menghabiskan waktu menuntut kepada perusahaan atau ikutan demo meminta kenaikan UMR, sebaiknya kita fokus pada pertanyaan selanjutnya.

Apa yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan nilai diri?

“Seandainya saya punya gaji Rp 20 juta pasti saya bisa beli ini, makan itu, liburan kesana” lamunan saya sambil scrolling Instagram. Cukup melamunnya, sekarang kita fokus pada hal apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan nilai diri kita.

Pada dasarnya ada dua hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan diri, yaitu secara Vertical dan Horizontal.

I. Vertical Growth

Mengembangkan diri secara Vertical, berarti kita semakin mendalami bidang yang sedang kita geluti.

Contohnya, coba deh kalian minta waktu ke atasan kalian terus tanya “Pak/Bu, apa yang bisa saya lakukan untuk membantu perusahaan berkembang ke arah yang positif?” Sampai disini atasan kalian pasti berpikir, “Si Upin “kesambet” apa dah, tiba-tiba tanya begini.”

Setelah keheningan yang awkward selama beberapa saat, atasan kita pasti akan cerita hal-hal apa saja yang akan membantu perusahaan untuk maju. Jangan lupa catat poin-poin yang disampaikan, misalkan perusahaan membutuhkan laporan penjualan yang terstruktur, agar penagihan ke klien bisa dilakukan dengan cepat. Atau perusahaan membutuhkan sistem informasi pencatatan barang keluar dan masuk untuk mempercepat proses penyediaan barang.

Setelah pertemuan dengan atasan, mulailah mempelajari skill dan ilmu yang diperlukan untuk mencapai hal-hal yang sudah mereka sampaikan. Setelah kita berhasil membuat laporan penjualan yang baik, atau sistem informasi barang, barulah kita ajak meeting lagi sambil membawa data dan hasil yang sudah kita capai.

Ingatkan kembali atasan kita tentang pertemuan kalian beberapa bulan yang lalu, kemudian sampaikan hasil yang telah disiapkan.

Misalnya, “Beberapa bulan lalu, bapak bilang bahwa kita membutuhkan laporan penjualan yang terstruktur, agar penagihan bisa dilakukan dengan cepat. Berikut saya sampaikan laporan penjualan yang saya buat. Dengan laporan ini, penagihan ke klien dapat dilakukan 70% lebih cepat, sehingga keuntungan perusahaan dalam 3 bulan meningkat 15%.”

Mendengar hal seperti ini, atasan akan senang dan bangga pada kinerja kita. Disini lah kita bisa “tembak” dengan permintaan kenaikan gaji atau penyesuaian tunjangan dll.

Pada tahap ini, atasan kita hanya punya dua pilihan: menaikan gaji sesuai dengan pencapaian dengan harapan kita akan terus memberikan value kepada perusahaan, atau menolak permintaan kenaikan gaji kita dengan risiko kita resign karena pencapaian yang tidak dihargai sehingga perusahaan kehilangan personel yang berharga.

II. Horizontal Growth

Mengembangkan diri secara Horizontal, maksudnya adalah mempelajari keterampilan lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan utama kita saat ini.

Contohnya seperti hobi atau pekerjaan sampingan yang bisa membantu meningkatkan pendapatan. Misalnya, kita belajar fotografi dan menjadi fotografer freelance, belajar membuat konten untuk YouTube, belajar programming untuk menjadi freelance programmer, dll.

Zaman sekarang, kita bisa mendapatkan ilmu dengan mudah dari internet, baik itu gratis maupun berbayar. Platform-platform edukasi tersebar luas di internet. Ada yang berupa tulisan, maupun video tutorial. Semua bisa kita akses dalam genggaman.

Mau belajar atau rebahan, buka web edukasi atau jutru scrolling timeline; semua, pilihan yang kita buat akan menentukan nilai diri.

Kesimpulan

Pada akhirnya, rezeki akan sesuai dengan nilai diri. Ketika kita menuntut untuk mendapatkan kenaikan gaji, coba tanyakan pada diri sendiri, “Pantaskah saya dinilai sekian?” Jangan pernah berhenti belajar dan terus meningkatkan nilai diri ya!

Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty. Anyone who keeps learning stays young. The greatest thing in life is to keep your mind young. ~Hendry Ford

--

--

Antonius Harry
Antonius Harry

Written by Antonius Harry

Software Engineer and IT Enthusiast. I Dream to become Game Developer and Bringing Joy to the world with a Video Game.

No responses yet